Senin, 28 November 2016

Kepemimpinan



   Nama : Diah Ayu Setiarini
   Kelas : 3pa02
   NPM : 12514951

   A.    Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, danGilbert (1995), kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan.  Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutinorganisasi ( Katz & Kahn, 1978:528). Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kea rah pencapaian tujuan ( Rauch & Behling, 1984:46). Jadi Kepemimpinan itu adalah sebuah proses yang mendarahkan dan mempengaruhi sedikit demi sedikit pada pengarahan organisasi.
   B.     Tipe-Tipe Kepemimpinan
1.      Tipe Otokratis
Ciri-cirinya antara lain:
a. Mengandalkankepada kekuatan / kekuasaan
b.Menganggapdirinya paling berkuasa
c. Kerasdalam mempertahankan prinsip
d. Jauhdari para bawahan
e. Perintahdiberikan secara paksa
2.      Tipe Laissez Faire
Ciri-ciri antara lain :
a. Memberikebebasan kepada para bawahan
b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
d. Tidakmempunyai wibawa
e. Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik
3.      Tipe Paternalistik
Ciri-ciri antara lain :
a. Pemimpin bertindak sebagai bapak
b. Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa
c. Selalu memberikan perlindungan
d. Keputusanada ditangan pemimpin.
4.      Tipe Militerlistik
Ciri-ciri antara lain :
a. Dalam komunikasi menggunakan saluran formal
b. Menggunakan sistem komando/ perintah
c. Segala sesuatu bersifat formal
d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku
5.      Tipe Demokratis
Ciri-ciri antara lain :
a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-idebaru
d. Dalampengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat
e. Menghargai potensi individu
6.      Tipe Open Leadership
Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin       
   C.     Ciri-Ciri Kepemimpinan
Menurut Davis yang dikutip oleh Reksohadiprojo dan Handoko (2003:290-291),ada 10 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesankepemimpinan dalam pemerintahan antara lain sebagai berikut :
1.      Kecerdasan(Intelligence) Penelitian-penelitian pada umumnya menunjukkan bahwa seorangpemimpin yang mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggidaripada pengikutnya, tetapi tidak sangat bebrbeda.
2.      Kedewasaan, Sosial dan Hubungan Sosial yang luas(Social maturity and Breadht) Pemimpin cenderung mempunyai emosi yang stabil dan dewasa atau matang, serta mempunyai kegiatan dan perhatian yang luas.
3.      Motivasi diri dan dorongan berprestasi Pemimpin secara relatif mempunyai motivasi dan dorongan berprestasiyang tinggi, mereka bekerja keras lebih untuk nilai intrinsik.
4.      Sikap-sikap hubungan manusiawiSeorang pemimpin yang sukses akan mengakui harga diri dan martabat pengikut-pengikutnya, mempunyai perhatian yang tinggi dan berorientasi pada bawahannya.
5.      Memiliki Pengaruh YangKuat. Seorang pemimpin harus memiliki pengaruh yang kuat untuk menggerakkan orang lain atau bawahan agar berusaha mencapai tujuankelompok secara sukarela.
6.      Memiliki Pola Hubungan Yang Baik. Seorang pemimpin sukses mampu menciptakan pola hubungan agar individu, dengan menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap sekelompok orang agar bekerja sama dalam mencapai tujuan yangdikehendaki bersama.
7.      Memiliki Sifat-Sifat Tertentu Seorang Pemimpin sukses memiliki sifat-sifat khusus seperti kepribadian baik,kemampuan tinggi dan kemampuan tinggi dan kemauan keras,sehingga mampu menggarakkan bawahannya.
8.      Memiliki Kedudukan atau Jabatan. Seorang pemimpin selalu memiliki kedudukan atau jabatan dalam organisasi, baik di pemerintahan maupun di masyarakat karenakepemimpinan merupakan serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dari kedudukan jabatan dan gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.
9.      Mampu Berinteraksi. Seorang pemimpin yang baik akan selalu berinteraksi secara baik dengan sesama pemimpin, bawahan dan masyarakat yang dipimpinnya, dalam situasi dan kondisi apa pun, buruk maupun menyenangkan.
10.  Mampu Memberdayakan. Seorang pemimpin yang sukses biasanya mampu memberdayakan bawahan dan masyarakat yang dipimpinnya
   D.    Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional yaitu kemampuan untukNmemberi inspirasi dan memotivasi pengikut untuk mencapai sasaran transendental daripada kepentingan diri jangka pendek serta pencapaian aktualisasi diri daripada keamanan
             1.         Karakteristik Pemimpin Transformasional
a.    Karisma, membangkitkan emosi dan identifikasi yang  kuat dari pengikut terhadap pemimpin,  dengan menanamkan kebanggaan ,  respek dan kepercayaan
b.       Inspirasi ,  mengkomunikasikan harapan yang  tinggi , menggunakan Simbol dan cara sederhana
c.         Rangsangan intelektual,   meggalakan kecerdasan ,  rasionalitas ,  dan kreativitas pemecahan masalah
d.  Pertimbangan individual,  memberikan perhatian pribadi,memperlakukan karyawan secara individual, melatihdan menasehati ,  sehingga pengikut tumbuh sebagai pribadi.
   E.     Kepemimpinan Transaksional
Menurut Bycio dkk. (1995),  kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin menfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal  antara pemimpin dengan karyawan yang  melibatkan hubungan pertukaran
                 1.      Karakteristik Kepemimpinan Transaksional
a.  Pengadaan Imbalan, pemimpin menggunakan serangkaian imbalan untuk memotivasi para anggota, Imbalannya berupa kebutuhan tingkat fisiologis (maslow).
b.      Eksepsi/pengecualian, dimana pemimpin akan memberi tindakan koreksi atau pembatalan imbalan atau sanksi apabila anggota gagalmencapai sasaran prestasi yang ditetapkan
   F.      Contoh Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional
1.      Kepemimpinan Transaksional
Seorang walikota dari sebuah kota terkotor di dunia yang letaknya berada di salah satu Negara Amerika Latin, berhasil mengubah negaranya menjadi negara terbersih di dunia dengan melarang pembelian sayur kecuali dengan menukarnya dengan sampah. Jadi masyarakat akan diberikan sayur yang merupakan salah satu makanan pokok mereka hanya dengan mereka membawa sampah ketempat pembuangan yang telah ditentukan pemerintah, disana masyarakat kemudian dapat menukar sampah tersebut dengan sayur.
2.      Kepemimpinan Transformasional
Mahatma Gandhi sebagai contoh klasik kepemimpinan transformasional. Gandhimenimbulkan harapan dan permintaan dari jutaan rakyatnya dan dalam proses itu digantikan oleh dirinya sendiri. Contoh terbaru kepemimpinan transformasional dapat diamati dalam kehidupan Ryan White. Ryan White meningkatkan kesadaran orang-orang Amerika akan AIDS dan dalam prosesnya menjadi pembicara untuk meningkatkan dukungan pemerintah terhadap penelitian AIDS.
S. Tangkilisan, Hessel Nogi.(2005).Manajemen Publik.2005.Jakarta:PT Gramedia Widiasarana Indonesia


.

Jumat, 14 Oktober 2016

Definisi Komunikasi,Dimensi Komunikasi,Pemahaman peran Psikologi Manajemen dalam Organisasi


Nama: Diah Ayu Setiarini
Kelas: 3PA02
NPM: 12514951

    A. Definisi Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communis yang berarti “sama”. Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul komunikasi. Communico,communication atau Communicare berarti membuat sama (make to common). Jadi komunikasi dapat terjadi apabila adanya pemahaman yang sama antara penyampai pesan dan penerima pesan.
Menurut (Rakhmat,1998:1) Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia,baik yang primitif maupun yang modern,berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi dengan individu-individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk tetap hidup.
Pakar komunikasi, Joseph A Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen lain (Suprapto, 2006 : 5).
Menurut Colin Cherry, komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitkan balasannya.
Jadi, komunikasi adalah sebuah proses sosial yang sangat penting bagi kehidupan manusia yang terdiri dari komunikator dan digunakan untuk memberikan informasi kepada sesama untuk mencapai sebuah tujuan.
 
   B.  Dimensi-Dimensi Komunikasi
1.      Dimensi Isi
Dimensi ini menunjukkan secara verbal dan muatan (isi) pada komunikasi,yaitu apa yang dikatakan.
2.      Kebisingan
Tinggi rendahnya suara yang terengar dalam melakukan komunikasi.
3.      Jaringan
Sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada jaringan satelit
4.      Arah
Komunikasi terdiri dari 2 macam arah yaitu:
a.       Komunikasi satu arah adalah hanya ada satu orang berbicara menyampikan informasi untuk satu orang atau lebih. Contohnya: dosen yang sedang menerangkan dikelas
b.      Komunikasi dua arah adalah adanya interaksi antara satu orang menyampaikan informasi dengan satu orang yang lain atau lebih dan orang tersebut ikut berbicara sehingga tercipta interaksi untuk menyampaikan beberapa informasi.Contohnya: Sesi Tanya jawab dalam sebuah presentasi

   C. Pemahaman Peran Psikologi Manajemen dalam Organisasi
Psikologi manajemen sangat berguna dalam sebuah organisasi, dalam psikologi manajemen kita belajar apa itu organisasi, sumber daya manusia, dan kepemimpinan. Peran psikologi manajemen disini adalah untuk mengetahui bagaimana merekrut orang, membantu bagaimana menjadikan sumber daya manusia yang baik, mengerti bagaimana menjadi pemimpin yang baik, mengevaluasi kinerja karyawan dan ini sangat bagus untuk menjadi pedoman untuk sebuah organisasi.

Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Wiasarana Indonesia, 2005
Abu, Ahmadi, Psikologi umum, Edisi Revisi 2009.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/Komunikasi.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20930/4/Chapter%20II.pdf 


Rabu, 28 September 2016

Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Kepemimpinan



Nama: Diah Ayu Setiarini
Kelas   : 3pa02
NPM   : 12514951
Mata Kuliah    : Psikologi Manajemen

Bab 1
Pendahuluan
Untuk memahami bagaimana perusahaan-perusahaan besar bisa efektif dalam mengembangkan dan mengelola SDM, dilakukan studi terhadap beberapa perusahaan besar, seperti alibaba.com, Bosera fund management, dan Mary Kay. Ternyata semua perusahaan besar dan kuat memiliki filosofi yang kuat juga dalam hal pengelolaan SDM, mereka mengharapkan banyak dari para pekerja dan melakukan investasi besar pula untuk mendukung pekerja menjadi sukses (give a lot, get a lot). Perusahaan-perusahaan besar seperti Portman ritz-Carlton, Mary-Kay, Alibaba dan Bosera memiliki filosofi yang berfokus pada organisasi dan SDM,
Bab 2
Pembahasan
2.1   Pengertian Sumber Daya Manusia
Pengertian sumber daya secara umum adalah orang/individu yang terlibat dalam suatu perusahaan yang menjalakan aktivitas dalam sebuah perusahaan. Kalau tidak ada sumber daya manusia dalam suatu perusahaan tidak akan bisa berjalan perusahaan tersebut. Menurut Sonny Sumarsono (2003, h 4), Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat. Kemudian menurut The Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) dalam Mullins (2005). Sumber daya manusia dinyatakan sebagai strategi perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan untuk mengelola manusia untuk kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses untuk mendukung strategi. Menurut Mathis dan Jackson (2006, h.3) SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
Jadi menurut para ahli diatas bahwa dapat disimpulkan,sumber daya manusia adalah individu yang mampu melakukan kegiatan ekonomi dalam sebuah perusahaan dan menggunakan kemampuan individu tersebut untuk mengolah suatu organisasi dan struktur yang ada dalam perusahaan tersebut.
2.1.1        Contoh Sumber Daya Manusia
Portman Ritz Carlton, memperlakukan karyawan sebagai “Ladies and Gentlemen” yang maksudnya memperlakukan mereka dengan hormat dan bermartabat. PRC Juga mempersiapkan karyawan dengan kemampuan yang tepat, pemberdayaan dan sokongan informasi yang cukup sehingga mereka mampu bekerja dengan sebaik mungkin


2.2  Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan hal yang umum dalam kehidupan sehari-hari,setiap orang pasti pernah mengalami mengikuti sebuah organisasi. Organisasi adalah suatu wadah atau tempat yang dijadikan individu untuk memberikan pendapat, bekerja sama, memfikirkan apa yang akan dilakukan di masa depan mengenai masalah yang sedang terjadi. Organisasi mempunyai ruang lingkup ada yang dalam sebuah perusahaan dan dalam kegiatan formalitas,misalnya osis, Bem kampus dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya berikut adalah pengertian organisasi menurut ahli:
1.      Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua orang atau lebih dan yang relatif terus-menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama (Robbins dan Judge, 2008:5).
2.      Organisasi adalah suatu wadah yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama secara efektif (Wibowo, 2007:1).
3.      Victor A Thompson memberikan alternatif pengertian mengenai organisasi. Organisasi adalah suatu integrasi dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama dengan sangat rasional dan impersonal. Kerjasama tersebut dilakukan demi mencapai beberapa tujuan spesifik yang telah direncanakan sebelumnya
Jadi kesimpulan yang bisa didapat dari ketiga ahli tersebut adalah organisasi merupakan perkumpulan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dan untuk bekerja sama satu dengan yang lain dalam perkumpulan tersebut.
2.2.1        Fungsi Organisasi
a.       Perencanaan (planning)
Setiap melakukan sesuatu atau untuk sampai ke tujuan kita,kita harus melakukan perencanaan. Perencanaannya meliputi riset kecil maupun riset dalam skala besar. Riset kecil dilakukan jika tujuan yang ingin dicapai masalahnya kecil tetapi jika tujuan yang dicapai adalah masalahnya besar menggunakan riset dalam skala besar.
b.       Pengaturan (organizing)
Pengaturan disini berfungsi sebagai penentuu ke arah mana organisasi ini akan berjalan, dan sebagai penentu bahwa organisasi akan berjalan sesuai dengan jalannya masing-masing. Dalam pengaturan ini sudah ada kesepakatan antar anggota dalam organisasi dan anggota harus rela menuruti pengaturan yang ada dalam sebuah organisasi.
c.       Pengawasan (Controlling)
Banyak sumber daya manusia yang tidak bisa mengikuti peraturan dalam organisasi karena tidak suka dengan peraturannya,maka dari itu pengawasan ini sangat penting dalam sebuah organisasi. Ini merupakan penentu apakah organisasi ini akan berjalan dengan baik atau tidak, pengawasan ini digunakan agar sumber daya manusia bisa bergerak dengan sama,dalam waktu yang sama,tempat yang sama untuk mencapai satu tujuan.
d.      Laporan (Accounting)
Tahap laporan adalah tahap dimana semua hal yang sudah dilakukan diberitahukan walaupun itu buruk atau baik. Tidak boleh memberikan laporan hal yang baik saja tanpa memberikan laporan yang buruk,sekretaris harus melaporkan secara jelas untuk melihat kondisi sebuah perusahaan atau organisasi tersebut.
e.       Evaluasi (Evaluation)
Dalam evaluasi ini biasanya membahas tentang hal-hal yang kurang dalam organisasi atau perusahaan, bukan hanya untuk menghukum namun melakukan justifikasi kebenaran. Evaluasi ini digunakan untuk mencari solusi suatu masalah atau mencari solusi untuk mencapai suatu tujuan.
2.2.2        Tujuan Organisasi
Setiap organisasi pasti memiliki tujuan. Bisa berupa tujuan dari visi maupun tujuan untuk mewujudkan visi melalui misi. Berikut ini beberapa tujuan organisasi sebagai berikut:
A.    Tujuan dibentuknya organisasi untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan dari organisasi itu sendiri.
B.     Organisasi juga dibentuk agar dapat menyatukan personal-personal yang memiliki kesamaan tujuan.
C.     Organisasi sebagai alat untuk mempermudah, mempercepat tercapainya target tujuan maupun impian.
2.2.3        Unsur-Unsur Organisasi
Dalam organisasi harus mempunyai sebuah unsur,tidak hanya sekumpulan orang yang berkumpul tidak tahu tujuannya apa. Tanpa adanya unsur-unsur ini tidak bisa disebut dengan organisasi. Berikut adalah unsur-unsur yang ada dalam sebuah organisasi:
1.    Anggota
2.    Pemimpin
3.    Struktur
4.    Tujuan
2.2.4        Asas/Nilai-Nilai Fungsi Organisasi
Asas atau nilai-nilai organisasi adalah hal-hal yang dijadikan pegangan dalam berorganisasi. Nilai-nilai itulah yang senantiasa tertanam di dalam benak anggotanya. Agar asas ataupun nilai-nilai organisasi ini dapat tertanam oleh para anggotanya, sebuah organisasi menjadikannya yel-yel sebelum mereka bekerja.
2.2.5.   Ciri-Ciri Organisasi
1.    Mempunyai tujuan dan sasaran untuk dicapai dalam organisasi
2.    Mempunyai aturan yang harus ditaati oleh anggota dari organisasi tersebut.
3.    Mempunyai pembagian kerja atau kerjasama
4.    Ada yang mengkoordinasi tugas dan wewenang.
2.2.6. Contoh Organisasi
           





2.3  Kepempinan
2.3.1        Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat diperlukan dalam sebuah organisasi,jika organisasi tersebut tidak ada kepemimpinan pasti akan sia-sia dan hanya menjadi perkumpulan yang tidak mempunyai arah. Menurut Katz dan Kahn (dalam Watkin,1992) berbagai definisi kepemimpinan pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar yakni “sebagai atribut atau kelengkapan dari suatu kedudukan, sebagai karakteristik seseorang, dan sebagai kategori perilaku”. Kemampuan untuk memutuskan apa yg harus dilakukan dan mengajak orang lain agar mau melakukannya.(Dwight D Elsenhower). Kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok ke arah pencapaian tujuan organisasi.(Paul Hershey in The Situasional Leader)
2.3.2        Gaya Kepemimpinan
Menurut Mifta Thoha (2010: 49) gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Macam-macam gaya kepemimpinan antara lain :
a.       Gaya Kepemimpinan Otokratik
Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) kata otokratik diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri, setiap produk pemikiran dipandang benar, keras kepala, atau rasa aku yang keberterimaannya pada khalayak bersifat dipaksakan. Kepemimpinan otokratik disebut juga kepemimpinan otoriter.
b.      Gaya Kepemimpinan Demokratis
Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) kepemimpinan demokratis bertolak dari asumsi bahwa hanya dengan kekuatan kelompok, tujuan-tujuan yang bermutu tercapai.Mifta Thoha (2010: 50) mengatakan gaya kepemimpinan demokratis dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikut sertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
c.       Gaya Kepemimpinan Permisif
Menurut Sudarwan Danim (2004: 76) pemimpin permisif merupakan pemimpin yang tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya serba boleh. Pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahannya, sehingga bawahan tidak mempunyai pegangan yang kuat terhadap suatu permasalahan. Pemimpin yang permisif cenderung tidak konsisten terhadap apa yang dilakukan
2.3.3        Fungsi Kepemimpinan
1.         Pemimpin sebagai eksekutif ( executive Leader)
Sering kali disebut sebagai administrator atau manajer. Fungsinya adalah menerjemahkan kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan,dia memempin dan mengawasi tindakan orang-orang yang menjadi bawahannya.
2.      Pemimpin sebagai penengah
Pada zaman sekarang, pemimpin sudah bertanggung jawab dalam hal keadilan dengan kemampuan yang dia miliki dan dipercaya sebagai penengah,yaitu pengadilan.
3.         Pemimpin sebagai pengajur
Seseorang yang mampu memberikan insipirasi kepada orang lain,memberikan saran. Seringkali ia orang yang pandai bergaul dan lancar saat berbicara.
4.         Pemimpin sebagai ahli
Kepemimpinannya hanya berdasarkan fakta dan hanya berada di bidang yang terdapat fakta.
5.         Pemimpin diskusi
Tipe pemimpin yang seperti ini dapat dijumpai dalam lingkungan kepemimpinan yang demokratis dimana komunikasi memegang peranan yang sangat penting
2.3.4        Ciri-Ciri Kepemimpinan
Teori kepemimpinan berdasarkan ciri (traits theory) memberi petunjuk tentang ciri-ciri pemimpin yaitu (Siagian, 2003):
1.    Pengetahuan umum yang luas.
2.    Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang.
3.    Kemampuan analitik.
4.    Sifat inkuisitif atau rasa ingin tahu.
5.    Keterampilan berkomunikasi secara efektif.
6.    Kemampuan menentukan skala prioritas.
7.    Rasionalitas.
8.    Keteladanan.
9.    Ketegasan.
10.                         Orientasi masa depan.

2.3.5        Contoh Kepemimpinan
Mercedes-Benz Indonesia
Smercedez Benz merupakan merek mobil premium kelas dunia dari daimler IG. Merek mobil terkenal karena inovasi keamanan dan teknologi ramah lingkungan. Mercedez Benz terus melakukan inovasi untuk mengembangkan industri kendaraan bermotor kelas atas.President dan CEO mercedez Benz indonesia adalah Dr.Claus Weider Binus. Pria asala jerman yang menjabat sebagai CEO Mercedes-Benz Indonesia sejak januari 2012 dan sebelumnya merupaakan chief operating officer (COO) mercedez hongkong (Ltd) selama empat tahun. Dr.Claus Weidner meraih gelar PhD pada bidang sejarah ekonomi dan sosial di jepang dari Ruhr-university Bohhum, Jerman.Weidner berkata “ Budaya kerja dan integritas atau kesatuan para subordinat inilah yang menjadi kunci kesuksesan sebuah perusahaan”. Menurut dia, faktor budaya kerja berperan penting dalam menghasilkan nilai – nilai yang berisi integritas, disiplin, tanggung jawab, serta semangat dalam membentuk sebuah subordinate yang solid. Lebih lanjut wedner menjelaskan, bahawa selain selain nilai-nilai yang telah disebutkan itu, di era globalisasi ini seorang pemimpin juga harus membawahi konsep operasional perusahaan, seperti inovasi dan penggunaan teknologi. Selain itu, unsur lain penentu keberhasilan sebuah perusahaan adalah memaksimalkan jam terbang subordinat dan memanfaatkan produk-produk unggulan. Weidner mengatakan, sebuah perusahaan berperforma tinggi harus membutuhkan kultur kerja yang juga memiliki high performance. Selain itu, perusahaan juga memerlukan kontribusi dan integritas, visi yang jelas, sangat mengenal orientasi pelanggan, peningkatan yang berkelanjutan, inovasi, dan keputusan berdasarkan implementasi budaya yang berlaku. "Customer orientation juga menjadi perhatian utama Daimler dalam membangun budaya perusahaan. Intinya, kepuasan konsumen sekarang menjadi kunci sukses kami," kata Weidn
2.4  Hubungan  antara Sumber Daya Manusia,Organisasi, dan Kepemimpinan
Untuk mengarahkan jalannya organisasi dibutuhkan seorang pemimpin yang mempunyai kemampuan sebagai leadership. Kemampuan leadership yang haeus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah mampu mengarahkan jalannya organisasi,mampu memberikan motivasi kepada sumber daya manusia yang dipimpinnya,mampu membust perencanaan yang matang dan mampu melakukan kontrol atas jalannya organisasi tersebut.
Contohnya adalah Organisasi politik dalam partai politik, dalam partai politik tersebut terdapat banyak orang,dari bermacam-macam orang ini dibentuk sebuah kepemimpinan, dan orang tersebut mempunyai satu ideologi yang sama,satu tujuan yang sama,dan visi yang sama. Kepemimpinan dalam organisasi ini untuk menggerakan dan mengarahkan anggota partainya untuk melakukan mensukseskan pemilu.

BAB 3
Daftar Pustaka
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/168-artikel-pengembangan-sdm/21071-pentingnya-peran-pemimpin-efektif-dalam-pencapaian-tujuan-organisasi
http://takkasih.com/bisnis/struktur-organisasi-perusahaan/